Saturday, September 2, 2006

3rd DAY - DAYA PENGGERAK DALAM KEKEKALAN ENERGI.



Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29 :11)


Tragedi terbesar bukanlah kematian melainkan kehidupan tanpa tujuan (Rick Waren- The Purpose driven life)


The First Law of Thermodynamics says that energy under normal conditions cannot be created or destroyed, simply transformed from one type of energy to another. Thus a chemical reaction such as lighting a match does not create new energy but only converts one type of energy to another.


Kita mengenal hal tersebut, sebagai hukum kekekalan energi. Setiap benda yang bergerak (kinetik), berputar (rotasi) dikarenakan terdapat energi sebagai sumber tenaga di dalamnya. Demikian pula dengan kehidupan kita, kita bergerak melangkahi kehidupan di karenakan terdapat pusat energi yang menggerakan kita.

Namun terkadang kita tidak memahami makna kekekalan energi yang menggerakan kehidupan kita.
Kita bergelayut pada pandangan yang salah terhadap energi yang menggerakan kehidupan kita.
Kadang kita hanya melihat permukaan dari kehidupan, permukaan dari hati kita sebagai penggerak kehidupan kita. Mungkin saat ini kita digerakan oleh rasa bersalah, kebencian, kemarahan, rasa takut, sifat materialisme, kebutuhan akan pengakuan.


Rasa bersalah

Orang orang yang digerakkan oleh rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan ingatan.Mereka membiarkan masa lalu mereka menggerakan masa depan mereka.

Kita semua adalah produk dari masa lalu kita, tetapi kita tidak perlu menjadi tawanan masa lalu. Tujuan Allah tidak di batasi oleh masa lalu kita. Dia Mengubah seorang pembunuh bernama Musa menjadi seorang pemimpin, dan seorang pengecut yang bernama Gideon menjadi seorang pahlawan yang gagah berani.Dia juga mampu melakukan hal hal ajaib dalam sisa hidup kita.

Kebencian dan Kemarahan

Orang orang yang deigerakkan oleh rasa marah dan kebencian , mempertahankan kepahitan dan tidak pernah sembuh darinya. Bukannya melepaskan penderitaan mereka melalui pengampunan tapi mereka mengingat ingatnya dalam memori mereka.

Kebencian selalu lebih melukai kita ketimbang orang yang kita benci. sementara orang yang menyakiti hati kita mungkin telah melupakan perbuatan mereka terebut dan melanjutkan hidup.

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati (Ayub 5:2)


Rasa Takut

Ketakutan adalah penjara yang di bangun oleh diri sendiri, yang akan menghalangi kita untuk menjadi apa yang Allah maksudkan bagi kita.Kita harus melawanya dengan senjata iman dan Kasih.

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. (1 Yohanes 4 : 1)


Materialisme

Life is the coffee and the jobs, money, and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life. And it do not change the quality of life. Sometimes by concentrating only on the cups, we fail to enjoy the cofee provided. So dont let the cups drive you, enjoy the coffee instead.


Nilai kita tidak di tentukan oleh barang barang berharga yang kita miliki. Rasa aman, bahagia, tidak dapat di temukan dari materil, karena semua itu bisa hilang sekejap melalui berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan. Rasa aman yang sesungguhnya hanya bisa di temukan di dalam apa yang tidak pernah bisa di ambil dari kita, yaitu hubungan kita dengan Allah.

Kebutuhan Akan Pengakuan

Kita tidak mengetahui semua kunci menuju keberhasilan, tetapi salah satu kunci menuju kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang. Dikendalikan oleh pendapat orang lain adalah cara yang pasti untuk kehilangan tujuan Allah bagi kehidupan kita.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6 : 24)


Semua kekuatan penggerak yang telah disebutkan di atas merupakan negative motivation, yang akan membawa kita pada jalan buntu, rasa tertekan yang tidak perlu, dan kehidupan yang tidak memuaskan

Lalu apa sebenarnya yang merupakan daya penggerak abadi, yang seharusnya menjadi sumber kekuatan kita dalam menjalani kehidupan?jawabnya : Allah.

Suatu kehidupan yang dituntun, dikendalikan, dan dipimpin, oleh Tujuan tujuan Allah , dan kita harus mengetahui Tujuan tujuan Allah bagi kehidupan kita.
Tujuan tujuan Allah bagi kehidupan kita laksana energi yang kekal, energi yang tidak dapat di musnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk. Merubah bentuk sikap kita dalam berhubungan dengan Tuhan dan kehidupan sosial.
Energi yang dalam perjalanan waktunya akan memperkuat jiwa kita, dan membawa kita pada suatu kekekalan.


Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. (2 Korintus 5:1)


Lima manfaat besar dari kehidupan yang memiliki Tujuan :

Mengenali tujuan memberi makna bagi kehidupan kita.
Mengenali tujuan memudahkan kehidupan kita
Mengenali tujuan membuat kehidupan kita memiliki fokus
Mengenali tujuan memotivasi kehidupan kita
Mengenali tujuan mempesiapkan kita menghadapi kekekalan.

Kristanto, Sept 2006