Tuesday, January 15, 2008

Kisah Pak Suyatno

Salah satu contoh manusia yang benar beriman dan memiliki Tuhan dalam dirinya.......

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usianya sudah senja bahkan
sudah mendekati malam. Pak Suyatno, 58 tahun, kesehariannya diisi dengan merawat
istrinya yang sakit. Istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32
tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak. Awal cobaan menerpa:setelah istrinya
melahirkan anak keempat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu
terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ketiga seluruh tubuhnya menjadi lemah
bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan faeces & pis, menyuapi dan
mengangkat istrinya ke atas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan
istrinya didepan televisi supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya
tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat
usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia bisa
pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan
istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton
televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang, tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah
cukup senang. Bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia
merawat istrinya bahkan sambil membesarkan keempat buah hati mereka. Sekarang
anak-anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliah.

Pada suatu hari keempat anak Pak Suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka
menjenguk ibunya. Setelah mereka menikah mereka tinggal dengan keluarga
masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dialah yang merawat.

Selagi mereka berkumpul, disampaikanlah maksud lain mereka. Dengan kalimat yang
hati-hati anak yang sulung berkata, "Pak, kami ingin sekali merawat ibu.
Semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu dan tidak ada sedikitpun keluhan
keluar dari bibir bapak. Bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu". Dengan
air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya "Sudah yang keempat kalinya
kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan
bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini? Kami sudah tidak
tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Jawaban Pak Suyatno sama sekali tidak diduga anak-anaknya.
"Anak-anakku, jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu mungkin bapak akan
menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih
dari cukup. Dia telah melahirkan kalian."
Sejenak kerongkongannya tersekat, "Kalian yang selalu kurindukan hadir didunia
ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba
kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. Kalian
menginginkan bapak bahagia. Apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu
dengan keadaanya sekarang?".
"Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang
lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit?"
Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Merekapun melihat
butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya
mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun televisi swasta
untuk menjadi nara sumber di acara islami selepas subuh. Merekapun mengajukan
pertanyaan berikut kepada Pak Suyatno: "Kenapa mampu bertahan selama 25 tahun
merawat istri yang sudah tidak bisa apa-apa?"
Di saat itulah meledak tangis beliau. Tamu-tamu yang hadir di studio yang
kebanyakan hadirat perempuan jadi ikut menangis.

Di situlah Pak Suyatno bercerita, "Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah
cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah; semuanya akan luntur. Saya memilih
istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan
sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,
dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit berkorban
untuk saya karena Allah dan itu merupakan ujian bagi saya. Sehatpun belum tentu
saya mencari penggantinya apalagi dia sakit.! Setiap malam saya bersujud dan
menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah dan saya yakin
hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya:
bahwa cinta saya kepada istri, saya serahkan padaNya".

Sunday, November 25, 2007

selamat pagi Bapa

Tuhan,
Kau tahu kerinduan ku. kerinduan kami.
menanti sorot mata kecil menatap ku.
menanti jemari kecil lembut menggenggam erat jariku.
menanti tawa yang menghiasi sudut rumah kami.

Tuhan,
Kerinduan ini begitu kuat.
hingga terkadang ku lelah dalam bersabar.
ampuni aku Bapa,...
hanya Kau yang tahu setiap relung hari ku.

Tuhan,
Ampuni aku yang takpernah juga beranjak dari kebodohan ini
sungguh hanya kuat Kuasa Mu yang kuharapkan.
ajari aku dalam bersyukur atas semua berkat yang kau beri.

Tuhan...
aku rindu kehadirannya.....
setiap relung tubuhku ku rindu.....
beri kekuatan dalam tubuh lemah ini.'
kekuatan yang hanya datang dari padaMu saja

dalam nama Tuhan Yesus, Aku berdoa
amin

Monday, July 30, 2007

AWAS IPDN !!!!!

Awalnya saya enggan untuk berkomentar, menulis atau bahkan berfikir tentang IPDN. selalu ada khilaf yang dilakukan oleh manusia atau sistem dan kesempatan kedua adalah hak milik semua manusia atau sistem dalam memperbaiki diri.

Masih belum kering air mata kita dengan kematian seorang praja yang di habisi seniornya, dan kini kembali IPDN "memakan Korban". Sementara Masyarakat masih menunggu keputusan peradilan dari kematian Cliff, arogansi para oknum praja masih tetap tidak terbendung. Saya sangat yakin bahwa tidak semua praja memiliki karakter arogan dan kekerasan, walaupun mungkin saja mereka semua mengalami kekerasan serupa pada masa orientasi.

Apa jadinya bangsa ini, apabila para calon pemimpin rakyat malah menghabisi rakyatnya? Apa jadinya bangsa ini bila cliff tidak meninggal? mungkin ke 6 pembunuh Wahyu hidayat menjadi asisten gubernur dan 4 tahun kemudian menjadi anggota dewan , dan kelak jadi presiden tanpa tersentuh oleh hukum.
IPDN di tutup ? itu sangat bergantung pada isi hati segenap bangsa Indonesia. Mungkin ada baiknya pemerintah melakukan polling jajak pendapat mengenai perlu tidaknya IPDN di tutup? dan ini lebih penting dibanding polling sms Indonesia Idol atau mamamia dsb.

Namun satu hal yang harus di garis bawahi, bahwa sistem pendidikan militer tidaklah cocok untuk mencetak para pemimpin sipil. Militer adalah militer, yang mempunyai suatu area khusus dalam setiap bangsa. Militer di cetak untuk menjaga keamanan Bangsa, Militer di cetak untuk menjaga rakyat dari ancaman.
Sekeras apa pun pendidikan bergaya militer di terapkan dalam lingkungan sipil, itu tidak akan mampu mencetak warga sipil berkharakter kopasus. Toh yang akan dihasilkan kelak adalah para pemimpin daerah, yang mengayomi rakyat, mengerti rakyat dan melindungi rakyat. IPDN tidak perlu mencetak pemimpin daerah yang jagoan, suka smackdown, arogan, dan sok ekslusive karena rakyat tidak memerlukan itu.

Apabila anggaran pemerintah yang bermilyar milyar untuk IPDN di berikan pada sasana Tinju, Saya sangat Yakin bahwa Indonesia akan memiliki Puluhan bahkan ratusan Chriss jon, yang di segani oleh para petinju manapun di dunia.

Sudah bukan waktunya IPDN untuk berbenah, tapi harus mulai mengobati kekecewaan anak negri dengan bakti nyata, bukan dengan borjuisme atau kongkow2 di tempat biliard di malam hari.

Berubah dan terus maju, atau IPDN menjadi bagian kelam sejarah bangsa ini.

Sunday, July 22, 2007

PRAKTEK LAPANGAN

Ams 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

Minggu 22 Juli 2007, 09.30. mobil saya di tabrak (tepatnya di serempet dalem banget), di jalan Muka GII- Dago. Tanpa berfikir panjang saya segera Turun dari mobil, untuk langsung menemui si penyerempet dan menyiapkan Jurus untuk menyerang.
Ternyata bukan mobil saya saja yang menjadi korban. ada dua korban lainnya yaitu, Tukang Bapao, dan sebuah mobil milik seorang majelis Gereja.
bila di lihat berdasarkan Tingkat Kerugian dari tiap personil, maka Tukang bapao mungkin yang mengalami kerugian terbesar,(bapaonya masih panas, bertaburan di aspal), lalu kedua mobil pak Majelis (jelas jelas dekok lebih dalam dari mobil saya) dan terakhir mobil saya. maka berdasarkan itu pulalah saya men-delay amarah saya dan membiarkan para korban 2 yang lebih parah untuk marah terlebih dahulu.
dalam waktu singkat terjadi sidang di pinggir jalan dengan terdakwa : mahasiswi, tingkat akhir, dengan SIM baru berusia 17 hari, pucat, gemetar,
dan saya siap siap sebagai Jaksa penuntut Umum 3, setelah tukang bapao dan Pak majelis tadi.
Namun....., suasana persidangan berlangsung sangat....sangat slowly bin familiar pisan. Mas Tukang Bapao dan Bapak Majelis tadi tidak melakukan penyerangan penyerangan secara emosional. Bapak Majelis bahkan terlihat begitu sabar dalam menyikapinya, sebagai seorang pensiunan, normalnya beliau menuntut perbaikan total, sebagai seorang pensiunan maka wajar apabila beliau menuntut sim / identitas si penabrak di tahan sebagai jaminan.
" Saya mengerti dek, saya seorang pensiunan pengajar dan adek pun seorang mahasiswa. semua ini sudah terjadi, tak bisa kita hindari, " ujarnya dengan penuh ketenangan.
perlahan amarah saya hilang,.. saya malu sebagai seorang yang masih muda, bekerja, punya penghasilan yang lebih dari cukup, namun tak punya jiwa pengertian yang begitu mendalam.
saya malu dengan amarah saya yang siap saya muntahkan. kata-kata beliau seperti belaian ibu yang redakan amarah. beliau telah berhasil menjadi seorang Pelayan bukan hanya dalam gereja namun juga di luar gereja. Beliau juga berhasil menjadi pembawa kabar baik bukan secara verbal tapi secara tindakan. Beliau berhasi memaafkan dan mengerti bukan hanya pada saudara seiman tapi juga pada mahasiswi si penabrak tadi.
semalam saya merenungkan apa yang terjadi pagi itu, diantara sekian banyak mobil di GII dago, Ternyata Tuhan telah memilih mobil saya untuk ditabrak agar saya dapat belajar dan melihat secara langsung penyelesaian masalah tanpa emosi, tanpa amarah.
dan terjadi suatu tamparan dalam diri saya, kejadian itu juga membuka mata saya yang terkadang menghakimi berfikiran negatif ttg orang gereja (aktivis gereja), bahwa mereka terlihat bersih hanya dalam gereja saja. OH Forgive me Lord....
tadi pagi Pak Majelis tersebut menelpon saya, kita berbicara tidak lama. namun satuhal terukir indah di hati saya.
beliau berkata:" Semua hanyalah barang yang Tuhan titipkan pada kita, alangkah baiknya bila barang tersebut bisa menjadi berkat bukan hanya buat kita tapi juga buat orang lain".
saat itu pula saya putuskan untuk tidak menuntut apa pun dari sang penabrak.
pagi ini goresan di pintu mobil itu terlihat begitu indah. Saya tersenyum setiap kali melihat goresan itu, karena goresan itu mengajarkan saya arti memaafkan.
Karawang, 23.07.2007, 06.30 am
A.Kristanto

Thursday, July 5, 2007

LOVE

ku berlari diantara angin cinta yang kau hembus
menyatu dalam tarian ilalang senja
terbius dalam reguk asmara
ku ingin selalu merasa
Cinta ini tak pernah mati
datang dan selalu ada
untuk ku,...untuk mu..
dalam KasihNya yang abadi............

Saturday, June 9, 2007

dan .....Gunungpun berpindah


Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20)

Iman dapat memindahkan Gunung??????
How come? apakah ini salah satu hiperbolic dari alkitab, or suatu tawaran atas iman dan rewardnya?
lalu apakah Iman itu?

Iman bahasa Arab (الإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Kesimpulannya, bahwa iman itu keyakinan yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan.

Dari definisi diatas maka dapat di simpulkan bahwa keyakinan adalah hal yang paling mendasar dalam melangkahi berbagai aspek kehidupan. dan salah satu keyakinan yang harus kita miliki adalah keyakinan pada diri sendiri (self confidence).
lalu keyakinan macam apa yang dapat memindahkan Gunung?

mari kita melihat pada satu analogi berikut:

Si A adalah seorang yang baik dan rajin. Ia bukanlah orang yang cemerlang dan pintar, namun ia memiliki tekad yang kuat dalam mencapai tujuan. Ia percaya ia mampu. Ia memiliki satu Tujuan, yaitu memindahkan Gunung sejauh 10 Km.
hal yang pertama ia lakukan adalah ia menganalisa tujuan dan mendeskripsikannya dalam bentuk :
S-M-A-R-T.
S: Specific : Memindahkan gunung X sejauh 10 km
M:Measurable : Ia akan mengukur Progress setiap harinya
A: Achievebility : Ia harus memiliki kemampuan dalam melakukan hal itu.
R: Realistic : Baginya memindahkan Gunung adalah hal yang realistic. (woow very over confidence ya? -Pen)
T: Timeline. : ia akan lakukan semua dala waktu 30 tahun.

Hari pertama :
Ia bangun lebih pagi dari pada ayam Jago, dan mendoakan tujuannya. Ia membawa 2 ember semen. dan berangkat ke gunung X mengambil pasir/tanah sebanyak 2 ember dan bersepeda sejauh 10 km.
ia harus bersepeda sangat kencang agar tidak terlambat kuliah.
malam harinya ia tersenyum, ia mengevaluasi : 2 ember sudah berpindah. Thats the result of the first day.

Hari kedua: ia melakukan hal yang sama.
begitu hari ke tiga dan ke empat dan seterusnya.

Hari ke -369 :
ia telah menyelesaikan kuliahnya dan bekerja di sebuah perusahaan.
Ia dapat mengkredit sebuah motor sehingga ia dapat melaju lebih cepat, namun..........masih saja ia bangun lebih pagi dari ayam jago dan membawa 6 ember tanah dalam karung. perhitungannya beban tanah sudah bertambah setelah ia memiliki motor.
malam hari nya ia masih saja melakukan evaluasi, Tidak ada kompromi dengan hari libur. Tekadnya begitu kuat. Bila satu ember adalah 20 liter tanah = 20 dm kubik
maka tanah yang berpindah adalah :
365 x (2 x 20) = 14600 dm kubik atau 14,6 meter kubik. plus

(369-365) x (6X20) = 480 dm kubik

hmm angka yang masih sedikit bukan, ia berpikir keras.
Ia memikirkan suatu cara inovatif untuk meningkatkan accelerasinya. Aha!! ia mendapatkan Idea.

Hari ke 1825 : (tepat lima tahun)
si A sudah memiliki pekerjaan yan sangat mapan. kerajinannya di tempat ia bekerja, membuat ia mendapatkan promosi dan pendapatan yang tinggi. Ia memiliki sebuah Colt bak terbuka.
namun masih saja ia bangun lebih pagi dan memindahkan pasir sejauh 10 km, bedanya adalah ia tidak lagi menggunakan motor bebek sebagai alat angkut, namun menggunakan Colt diesel bak terbuka.

Hari ke 9125: (genap 25 tahun)
Si A sudah menjadi sosok yang berubah sama sekali. 9 tahun yang lalu perusahaan ia bekerja collaps. dan ia membeli perusahaannya. saat ini ia menjadi seorang wirausaha sejati. Ia memperkerjakan 100 orang karyawan lebih. Namun masih saja ia Bangun lebih pagi dan mengerahkan puluhan Dump truck untuk memindahkan Gunung.
Ia sudah memangkas lebih 2/3 gunung yang ada.
maka........Gunung pun berpindah.


Mungkin saja Si A termasuk satu analogi khayalan yang masuk logika, namun kita pun mengenal bahwa Siti Hardiyanti Rukmana (mbak Tutut) berhasil memindahkan 4 buah bukit (gunung kecil) menjadi jalanTol bukan hanya di pulau jawa tapi juga di Filipina.
Freeport menhilangkan sebuah gunung hanya untuk mengambil tembaga, emas dll untuk di pindahkan keluar negri. (Devisa negara ; please positive thinking for this one oke)
Keliean Equatorial Mining (KEM) memindahkan Gunung untuk mengambi emas dan perak untuk di pasarkan di eropa.
Dan Gunung pun berpindah.............

memang kita tidak dapat memindahkan Gunung dengan hanya berkata ; " Gunung Pindah dong!! please !!!"
Ada beberapa syarat yang harus kita miliki untuk menunjang keyakinan kita.

1. Berusaha Bekerja Sebaik Mungkin :

Allah menciptakan alam semesta dalam waktu 6 hari, dan istirahat pada hari ke-7. Ini merupakan suatu pesan nyata bahwa Allah yang memiliki segala kekuatan, pengetahuan dan Maha kaya, melakukan proses dalam bekerja. Allah mengajarkan manusia untuk menghargai suatu Proses.
ya PROSES, dalam Proses ada waktu (time line), ada usaha / kerja, dan ada proses Evaluasi (Quality Control).

Kejadian 1-30
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.


pada ayat ke 4,10,12,18,2131, kita meliha bahwa Allah menciptakan dunia ini dengan penuh ketelitian, melakukan proses evaluasi, Allah melihat semuanya itu baik.
Hal ini mengajarkan kita untuk melakukan semua yang kita lakukan dengan segenap hati, penuh ketelitian , dan melakukan sebaik mungkin yang kita mampu. Dan selalu ada umpan balik (feedback) atas yang kita lakukan untuk kita telaah dan analisa sebagia control kualitas (quality Control) atas apa yang telah kita kerjakan.

Tuhan Yesuspun mengajarkan kita untuk melakukan Usaha / Kerja yang di barengi oleh keyakinan,


Matius7:7
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

Markus 2:9
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?

Yohanes 21;6
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk meminta, mencari , mengetok (kata kerja /verb) sebelum kita diberikan, mendapat dan pintu dibukakan. Bahkan untuk orang yang lumpuhpun Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tetap berusaha "angkatlah tillam mu", sebelum akhirnya ia dapat kembali berjalan.
Mujizat tidak datang dengan sendirinya. Mujizat keberhasilan karus kita dahului dengan berusaha / bekerja. Simon harus menebarkan Jala sekali lagi, setelah semalaman ia gagal mendapatkan ikan. Ikan tidak datang pada simon dengan sendirinya.


2. PERCAYA/YAKIN/IMAN pada Tujuan.

Pada Tahun 1960 kita mengenal era perang bintang (Starwars) dimana amerika dan Uni sovyet bersaing untuk menerbangkan pesawat berawak keluar angkasa. Unisovyet selalu unggul satu langkah dari Amerika, mereka berhasil menerbangkan pesawat dengan sekor anjing bernama laika didalamnya ke luar angkasa. Ini merupaka satu pukulan bagi Amerika Serikat.
maka JOHN F KENNEDY menetapkan Suatu tujuan yang sangat mustahi bagi sejarah peradaban manusia yaitu mendaratkan manusia ke bulan. seperti yang dikemukakan di depan konggres pada tanggal 25 mei 1961.

"..Saya percaya bahwa bangsa ini sebaiknya melibatkan diri dalam mencapai cita-cita, sebelum dasawarsa ini berakhir, mendaratkan seorang manusia di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi. Tak ada satu pun proyek luar angkasa pada periode ini yang akan lebih mengesankan bagi umat manusia, atau lebih penting lagi pada eksplorasi luar angkasa jangka panjang; dan tak ada satu pun yang akan begitu sulit atau mahal untuk menyelesaikan.." (John F Kennedy)

Langkah terberat Kennedy bukanlah meyekinkan konggres, tapi meyakinkan para engineer di NASA akan gagasannya yang agresif tersebut. hampir sebagian besar para Engineer di Nasa mentertawakan gagasan tersebut, terlebih mereka mengetahui latar belakang pendidikan Kenedy bukanlah engineering. "Thats Impossible Mr President", Ujar mereka.
Kata Impossible tak membuat Mr President mundur, " Kalian di sini adalah orang- orang yang paling ahli, enginer- engineer terbaik di negeri ini dalam hal penerbangan luar angkasa. Negara ini Tidak membayar kalian sebagia pakar penerbangan hanya untuk mengatakan hal ini tidak mungkin. Kalian di gaji untuk percaya bahwa kita mampu mendaratkan manusia ke bulan, dan mewujudukannya."

akhirnya pada tanggal 16 Juli 1969, Apolo 11 yang di awaki oleh Neil Amstrong, Edwin Aldrin, dan Michael collins berhasil mendaratkan manusia kebulan.
Suatu Keberhasilan yang lahir dari rasa percaya.
Apabila di era Musa ada seseorang berkata, bahwa manusia dapat menginjak bulan, pasti orang tersebut akan di anggap gila, dan pasti tak punya teman. :))

3. BERDOA DAN BERSERAH

Yang lebih utama untuk memperkuat keyakinan kita adalah berserah dan berdo'a.
Pernahkah kita melibatkan Tuhan dalam pekerjaan kita ?
Pernahkah kita meminta Tuhan untuk Meminpin kita dalam setiap pekerjaan kita? atau malah kita yang memimpin Tuhan dalam pekerjaan kita, dengan narsis dan sombong merasa kita paling expert dan profesional?

atau seperti yang ditulis seorang penulis muda dalam Blognya :
Dan mengapa kita malah menjauhkan-Nya sedangkan sebenarnya Dia begitu dekat ? Kita malah "mengurung"nya hanya di gereja, mesjid, pura, vihara, dan rumah - rumah ibadah lainnya. Dan membiarkan hidup kita berjalan tanpa sentuhan-Nya ketika kita meninggalkan rumah - rumah ibadah itu.. (Nenden Fathiastuti)
ya, mungkin seringkali narsis diri, (percaya diri akut) membuat kita melupakan Sang Khalik, Pemilik Segala dalam aktivitas kita. Ego diri seringkali lebih muncul, rasa " hebat ya gue" menikam rasa humble sebagai hamba.

lalu bagaimana Iman yang harus kita miliki ??

yaitu Iman dalam Tuhan, Percaya diri dalam Tuhan, artinya kita meyakini bahwa Tuhanlah yang mengijinkan semua yang kita lakukan ini dapat terwujud. Kita harus mengetahui bahwa kita dalah alat yang di pakai Tuhan untuk mewujudkan TUJUANNYA, bukan Tujuan kita. Dengan rasa humble sebagai hamba kita dapat menyelesaikan Tujuan-Nya dalam kuasaNya, kita adalah alat yang di pakaiNya, dan yang tak kalah pentingnya adalah kita memuliakan Tuhan melalui pekerjaan kita.

Satu hal yang perlu kita renungkan adalah apakah Tujuan kita adalah TujuanNya juga? Apakah Tujuan Tuhan dalam Hidup kita? apakah Tujuan Tuhan melalui pekerjaan kita? melalui keluarga kita? melalui hobi kita?

bagaimana kita mengetahui jawaban atas pertanyaan di atas?

kita harus hidup di dalam Tuhan, dengan hidup di dalam Tuhan, kita akan mengenal Tuhan lebih baik lagi, mengenal apa yang Tuhan inginkan dan apa yang melukakan Tuhan.

Bagaimana kita memulai hidup dalam Tuhan?

Kita harus lebih sering bercakap cakap dengan Tuhan, melalui Doa. Doa adalah nafas kita. Doa menenagnkan jiwa kita, karena kita berserah, menyerahkan segenap kehidupan kita dalam Tuhan, dan untuk Tuhan.Dengan demikian kita tidak perlu khawatir akan segala sesuatunya, karena kita memiliki Backing yang kuat dalam pekerjaan dan kehidupan, Allah tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian dalam mencapai tujuanNya, Allah akan mendampingi kita dan memegang kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan .


Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.


dan.......Gunungpun berpindah


Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Tjikampek, 10 JUNE 2007

KRISTANTO


Thursday, June 7, 2007

"CARYATID"

kamu datang pagi itu.
berbalut cardigan hantarkan wangi tubuhmu.
mentari pagi membelai lembut rona pipimu,
dan rambutmu menari oleh tiupan angin pagi.
disudut taman itu.
diatas bangku itu.
disudut Bandung Utara.

Air matamu tertahan di pelupukmu
ceritakan beratnya beban dalam langkah yang mendaki.
ceritakan cinta yang hilang dan mati.
berharap fajar baru memeluk erat
singkirjan sejuta malam gelap nelangsa.

kebohonganku hancurkan jiwaku.
iblis luluh oleh tulus tatapan mu.
senyummu.
candamu.
lembut genggam mu, membuang serapahku
rasa sayang yang tak semstinya ada.
rasa cinta yang terlalu muda.
bertarung antara dusta dan kejujuran.

lampu lampu jalan iringi langkah kecil kita
bercerita tentang senandung cinta di hati kita.
rembulan berbayang dalam manis senyummu.
masih antarkan wangi tubuhmu.

dalam gelap bandung utara.
ku genggam sekali lagi tanganmu.
tinggalkan air mata di pipimu.
begitu mudahnya kita larut dan jatuh cinta.

Hari ini.
dibangku ini. gerimis bawa kemabali cerita itu.
sebuah cinta yang tak berpangkal.
berujung dalam semburat jingga menangis
sisakan kenangan.......
yang tak pernah akan kembali.